Jakarta – Jakarta Fair Kemayoran (JFK) merupakan salah satu destinasi yang dinantikan oleh
masyarakat di setiap tahunnya. Pasalnya, event JFK yang tahun ini berlangsung selama 25
hari (19 Juni – 13 Juli) tersebut menjadi surganya belanja bagi para pengunjungnya.
Tak heran jika pengunjung berbondong-bondong datang ke pameran multiproduk terbesar,
terlengkap, dan terlama di Kawasan Asia Tenggara tersebut. Terlebih, ribuan hingga puluhan
ribu pengunjung hadir setiap harinya memadati JFK yang berlangsung di Jakarta
International Expo (JIEXPO).
Melihat ramainya pengunjung yang datang, pihak penyelenggara menyiapkan berbagai
langkah atau upaya mencegah serta meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Di sini,
ada banyak tim gabungan yang diterjunkan ke lapangan.
“Soal keamanan, utamanya dari tenant karena kita harus menjaga barang-barang yang akan
dipamerkan. Jadi setelah mereka meninggalkan area pameran, tugas kita adalah untuk
menjaga barang-barang tersebut supaya di esok hari saat buka itu tidak ada yang hilang,”
ujar Nov Suryadi selaku Asisten General Manager Operasional JIEXPO.
Di sector keamanan, penyelenggara telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait,
seperti TNI dan POLRI. Hal tersebut agar pengunjung yang dating ke Jakarta Fair Kemayoran
merasa aman dan nyaman.
Selain itu, pihak keamanan juga menerjunkan petugas untuk berada di dalam keramaian.
Keberadaannya adalah untuk meminimalisir terjadinya tindak kriminal.
“Kita ada petugas keamanan yang sifatnya patrol berkeliling di titik-titik ramai. Kita minta
mereka berpakaian sipil agar bisa menyamar di kerumunan. Itu salah satu upaya preventif
yang kita lakukan dan efektif membantu kita untuk mengungkap aksi-aksi kriminal yang
terjadi,” ujar Surya.
Tak hanya menjaga wilayah Jakarta Fair dari aksi kriminal, para petugas juga memiliki
tanggung jawab yang tak kalah pentingnya, yakni mengamankan anak hilang. Meski hal itu
kerap terjadi, para petugas dengan cepat untuk membantu menemukan sang anak kepada
orang tuanya.
“Kita amankan dulu di security, lalu kita bawa ke pusat informasi. Setelahnya kita jelaskan
ciri-ciri anaknya gimana, Namanya siapa, orang tuanya siapa. Kalau anaknya masih kecil
banget kita hanya informasikan bahwa ada anak hilang dengan ciri-ciri memakai baju apa,
celana apa, sehingga bisa kita umumkan di pusat informasi,” ucap Surya.
“Yang pasti kita juga menghimbau kepada pengunjung agar menjaga barang bawaan mereka
masing-masing. Kita banyak menghimbau hal tersebut melalui berbagai lini, termasuk sosial
media juga,” tuturnya.