24 Juni 2024 – Jakarta – “Siapa yang menyakiti kamu, Nad?” Opini ini seringkali muncul dan menjadi pertanyaan dari banyak pendengar terhadap karya-karya Bernadya. Setelah melepas dua single di tahun ini, ‘Kata Mereka Ini Berlebihan’ dan ‘Kini Mereka Tahu’, kini Bernadya menyampaikan kisah di balik pertanyaan tersebut lewat album penuh pertamanya yang berjudul ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’.
Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan adalah satu fase pendewasaan Bernadya, setelah mini album ‘Terlintas’ yang dirilis pada 2023. Bernadya lewat album ini, memaparkan perjalanan kisah percintaannya dari tahap ke tahap secara lebih gamblang. Namun dengan pendekatan yang misterius melalui dominasi visual berwarna hitam yang mempertegas kegundahan, kekecewaan, dan amarah yang membalut sisi melankolisnya. Tak sekedar luapan dari sudut pandang pribadinya, album ini juga mewakili perasaan banyak orang. Perasaan-perasaan yang mungkin tak pernah kita harapkan, tapi kenyataannya kerap terjadi dan mau tak mau harus kita hadapi. Di sinilah era baru Bernadya benar-benar dimulai.
“Lagu-lagu yang ada di dalam album ini bukan sekedar pemaparan cerita, tapi lebih kepada pengungkapan langsung soal semua yang dirasakan secara personal terhadap satu orang,” tambah Bernadya.
Musik dalam album ini dihidupkan oleh tangan dingin Petra Sihombing dan Rendy Pandugo sebagai produsernya. Paduan aransemen para produser ini menyempurnakan emosi yang ingin disampaikan dalam setiap lagu yang mengantar perjalanan cinta tersebut melalui tiga fasenya.
Fase heartbreak yang menjadi awal keresahan, dicurahkan pada lagu ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’, ‘Kata Mereka Ini Berlebihan’, ‘Lama-Lama’, dan ‘Kita Kubur Sampai Mati’.
Dilanjutkan fase kedua dengan ‘Ambang Pintu’ dan ‘Berlari’ yang menandakan self doubt dalam diri kita. Hingga akhirnya proses realization yang menjadi fase ketiga diantar oleh lagu ‘Kini Mereka Tahu’ dan ‘Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’ yang menutup perjalanan ini
Musik yang dibawa Bernadya di album pertamanya ini jelas menunjukkan sisi Bernadya yang sebelumnya tidak tampil di rilisan sebelumnya, “Mungkin Bernadya di album ini hadir sebagai sosok yang berbeda. Namun di sini, Bernadya tidak meninggalkan cara bernyanyinya yang khas, yang bikin rilisan ini tetap ada benang merah khas Bernadya,” ungkap Petra Sihombing yang mengaku sangat senang bisa menyatukan isi pikirannya dari segi musik dengan Bernadya.