JAKARTA – Hiruk pikuk industri musik nasional tengah menjadi sensasi segar bagi pelaku dan penikmatnya. Saat pandemi Covid-19 menghantam, diperkirakan industri musik dan live event menjadi yang paling butuh waktu panjang untuk pulih. Kini, setelah keadaan normal kembali, geliat kreativitas di bidang musik kembali bersinar dengan kemunculan musisi baru, festival musik seru, dan kolaborasi antar pelaku industri.
Namun, di balik meriahnya comeback ini, nyatanya masih ada jurang besar menganga tanpa jembatan penghubung. Para pelaku di industri musik kita menghadapi beberapa masalah. Seperti kurang terbukanya ruang pengembangan keterampilan dan pengetahuan karena terbatasnya akses, terbatasnya jaringan dan koneksi investor yang menyebabkan seretnya pendanaan untuk berkarya, serta minimnya pengakuan global sehingga publisitas dan eksplorasi para musisi seakan hanya di kotak yang segitu saja.
Melihat hal ini, para pelaku industri secara kolektif mengadakan konferensi dan festival musik bertajuk Jakarta Music Con. Berlangsung selama dua hari pada 13-14 Juli 2024 mendatang di M Bloc Space, Jakarta Selatan, event ini bertujuan menjadi salah satu katalis terciptanya ekosistem musik di Indonesia yang mampu bersaing secara global. Bahkan, konten yang tersaji dalam Jakarta Music Con juga sengaja disusun untuk mendorong interkoneksi, pertukaran budaya, dan ekonomi kreatif.
Kukuh Rizal, Director Radar—promotor utama dalam Jakarta Music Con, menjelaskan bahwa event konferensi dan festival ini menyasar tiga segmen pelaku industri musik. “Kami sadar bahwa dunia musik di Indonesia bisa berkembang sampai titik ini karena lengkap dan rekatnya para pelaku industri di dalamnya. Tidak hanya terbatas pada para profesional di bidang ini serta para musisinya, melainkan juga komunitas dan fans musik secara umum. Para penggerak roda industri musik kami rangkul semua di Jakarta Music Con,” ungkap nya.
Senada dengan Kukuh, Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara sebagai co-promotor Jakarta Music Con menyampaikan perancangan event ini mengedepankan inklusivitas. “Progres dari industri musik nasional ini harus disampaikan ke khalayak ramai, termasuk market global. Sebab industri ini tidak berkembang dengan sendirinya, melainkan karena kerja keras seluruh pihak. Kami ingin kawan-kawan musisi, pekerja di bidang musik dan live event, termasuk fans & komunitas mendapat kesempatan yang lebih besar untuk thriving dan berkembang lebih besar lagi,” jelas Ayu.
Lebih dari Sekedar Konferensi dan Festival
Jakarta Music Con menghadirkan berbagai program yang dirancang untuk mendorong kolaborasi, edukasi, dan pengembangan diri para pelaku industri musik.
Konferensi: Menghadirkan para ikon industri musik dari Indonesia dan luar negeri untuk membahas berbagai case study, seperti tren musik, strategi pengembangan karir musisi, peluang di media musik, venue pertunjukan, dan masih banyak lagi.
Festival Musik: Menampilkan pertunjukan musik dari berbagai genre dan musisi, termasuk emerging musician dari mancanegara.
Creative Market: Menyediakan ruang bagi para pelaku industri musik untuk memamerkan produk dan layanan mereka. Para tenant berasal dari beragam latar bisnis, seperti record store, merchandise, label musik, label DJ, audio product, kaset, hingga sekolah DJ dan sekolah Musik.
Dengan menggabungkan konferensi, festival musik, pasar kreatif, dan networking, Jakarta Music Con diharapkan dapat membuka peluang bagi musisi Indonesia untuk meraih kesuksesan di kancah global.
Tiket Jakarta Music Con 2024 bisa dibeli mulai 26 Juni 2024 mendatang melalui platform tiket loket.com. Informasi lebih lengkap dapat mengunjungi website jakartamusiccon.com dan akun Instagram @jakartamusiccon.