Ratih Anggraeni, Head of Climate and Stewardship Danone Indonesia, menyampaikan, “Kami telah mengembangkan konservasi air di seluruh wilayah operasional AQUA dengan pendekatan sumber daya air terpadu dari hulu ke hilir, sehingga kelestarian air dan lingkungan tetap terjaga. Pabrik Ciherang juga sudah mengembangkan berbagai program konservasi air yang secara konsisten dilakukan untuk menjaga keberlanjutan air di sub-Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane Hulu. Di wilayah hulu atau daerah tangkapan air, beberapa program dikembangkan untuk meresapkan lebih banyak air ke dalam tanah, diantaranya dengan menanam hingga lebih dari 45.000 pohon, kolam air (water pond), membangun 68 unit sumur resapan, membuat 9.000 lubang biopori sebagai tempat resapan air, dan 784 rorak. Selain itu, di area fasilitas produksi, kami juga membangun instalasi Panen Air Hujan (PAH) skala besar.”
Pemberdayaan di wilayah hulu dilanjutkan ke wilayah tengah agar masyarakat yang tinggal disekitarnya dapat melakukan pengelolaan lingkungan melalui kegiatan pengelolaan sampah dan pengembangan ekowisata river tubing. Kemudian, pemberdayaan ini dilanjutkan di wilayah hilir, yaitu dengan pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) seluas 3,8 ha yang mana didalamnya terdapat 158 jenis flora, 3101 pohon dan memiliki indeks Kehati sebesar 4.57. Pabrik AQUA Ciherang juga memberikan pendidikan lingkungan melalui pembangunan Kawasan Edukasi Konservasi berbasis masyarakat dan memastikan agar masyarakat disekitar pabrik mengalami peningkatan kesejahteraan melalui program-program pemberdayaan masyarakat berfokus ke kegiatan ekonomi.
Salah satu program yang juga dijalankan AQUA adalah program pemberdayaan masyarakat, Mumule Ciherang di Desa Ciburuy yang mana 60% mata pencaharian warga masyarakat desa tersebut adalah petani dan 40% berada di sektor jasa, wirausaha, pedagang, buruh harian lepas dan lain sebagainya dengan taraf ekonomi masyarakat yang tergolong rendah. Melalui program Mumule, AQUA bekerja sama dengan komunitas masyarakat dan Karang Taruna membentuk berbagai macam kegiatan UMKM seperti, UMKM Sablon, UMKM Jamur Tiram, Ciburuy Cerdas, Ciburuy Adventure Plus, UMKM Kanvas rem, UMKM Strapping Band, serta penyediaan fasilitas kegiatan UMKM Traping Band. Segala keberhasilan ini juga memberikan manfaat lain pada pengembangan ekonomi wisata melalui “Sadaya Kopi” yang berada di kawasan meeting point wisata Papalidan/river tubing Ciburuy sebagai salah satu bentuk sumber pendapatan masyarakat sekitar.
Sebagai bentuk kepedulian kepada kesehatan masyarakat setempat, AQUA Ciherang turut mengembangkan program peningkatan akses air bersih dan penyehatan lingkungan/WASH (Water Access Sanitation and Hygiene) di 11 titik di wilayah Kabupaten Bogor dan telah menjangkau hingga lebih dari 6.000 jiwa.
“Kami berharap melalui kunjungan hari ini, konsumen dapat melihat secara langsung dan mengenal lebih dekat proses produksi AQUA, dimana dalam setiap prosesnya tentunya kami terus berupaya untuk mengedepankan faktor kesehatan dan juga dampaknya bagi lingkungan, kesejahteraan masyarakat serta karyawan dalam seluruh kegiatan operasional,” tutup Arif